Rumah Aspirasi UI Guru Bangsa


Rumah Aspirasi UI Guru Bangsa

Dr.rer.nat. Yasman, M.Sc.; calon rektor UI 2019-2024

Mungkin tulisan ini sudah agak terlambat. Namun saya ingat pepatah: lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Apalagi kemudian saya ingat, ini jaman era industry 4.0 bung! Semua terhubung di dunia maya dalam hitungan detik. Selamat membaca!

Salah satu terobosan baru P3CR dan/atau Pansus Pilrek UI 2019 adalah uji pandangan publik dengan tidak hanya memberikan nama dan foto calon, tapi mengharuskan para calon rektor UI membuat video tentang motivasi menjadi rektor UI. Walau jauh panggang dari api terhadap apa yang diminta di video dengan item-item yang ditanyakan kuestioner komen publik, tapi paling tidak terobosan ini patut diacungi jempol! Sangat kekinian seperti layaknya pemilihan mapres utama atau dalam skala yang lebih kecil seperti pemilihan calon-calon peserta internship manta watch.

Dengan video, publik dapat melihat secara visual gaya berbicara serta penggunaan bahasa verbal serta tubuh dari para calon rektor UI tersaring. Bagi para calon rektor, masing-masing calon seharusnya dapat mengambil nilai positif dari calon rektor yang lain. Mereka harus dapat mengekstrak sekecil apapun pelajaran yang bisa diambil dari video calon rektor yang lain. Iya, harus! Dari sekian puluh calon rektor yang terpilih pasti hanya 1 orang. Dan untuk itulah para calon rektor UI 2019 harus mau terbuka dan membuka diri, saling belajar. Rektor terpilih sudah pasti yang terbaik, tapi belum tentu memiliki dan mewakili semua ciri kebaikan yang dimiliki oleh calon rektor lain yang tak terpilih.   

Melalui semangat itu lah, saya mulai menulis apa pun terkait pencalonan saya sebagai salah satu calon rektor UI: di blog, di kompasiana.com, di facebook, serta terkadang di wa melalui perubahan status wa saya. Dengan satu harapan, orang lain--terlebih lagi calon rektor yang lain--jadi lebih mengenal ide dan gagasan serta pemikiran saya. Dengan demikian, kalau di hari-H salah satu di antara mereka yang terpilih (saya berharap sih tidak karena saya sangat yakin saya lah yang akan terpilih), yang bersangkutan dapat mengambil beberapa ide dan gagasan tersebut ke dalam pengabdian 5 tahun pengembangan UI sebagai rektor. Sayangnya, saya belum menemukan satu pun tulisan para calon rektor melalui aplikasi pencarian info via dunia maya.  

Melalui semangat itu juga lah, saya memberanikan diri--iya! Memberanikan diri karena saya tak tahu apakah itu diperbolehkan secara aturan ataukah tidak?--untuk mengundang civitas akademika UI dan masyarakat umum untuk hadir mengenalkan visi, misi, dan rencana program kerja saya sebagai calon rektor, Kamis, 12 September 2019, jam 15.30-17.00, Ruang B101 FMIPA UI, Depok.
Sejak awal mencalonkan diri--tertulis dalam makalah yang disyaratkan P3CR UI dan saya upload ke laman pilrek UI tanggal 2 Agustus 2019--saya menuliskan bahwa calon rektor 2019-2024 harusnya merasa beruntung karena memiliki pedoman dan arahan dalam menyusun visi, misi, dan rencana program kerja. Walau demikian, tentu masing-masing calon rektor memiliki pandangan sendiri terhadap pedoman dan arahan tersebut yang membuatnya khas dan berbeda dengan calon rektor yang lain. Bisa dibayangkan bagaimana pusingnya panitia pemilihan untuk memilih yang terbaik jika semua calon memiliki pandangan yang sama! Apatah lagi dalam Kebijakan Umum UI 2019--yang merupakan salah satu dokumen pedoman dan arahan tersebut--menyebutkan bahwa fokus program kerja rektor UI 2019-2024 harus bersifat major change, systemic, and strategic.

Apapun pandangan yang diambil oleh para calon, dan walaupun sudah ada pedoman dan arahan, sudah dapat dipastikan bahwa tak aka ada satapun calon rektor UI yang sempurna dalam merumuskan visi, misi, dan rencana program kerjanya. Tak ada gading yang tak retak. Para calon rektor harus mau dan mampu belajar satu sama lain. Para calon rektor pun harus mau mendengarkan masukan, pendapat, saran, bahkan kritik membangun dari semua warga UI (dosen, tendik, dan mahasiswa, serta termasuk anggota MWA UI) pada khususnya, dan masyarakat publik pada umumnya.

Untuk Anda-anda yang peduli dengan pengembangan dan pembangunan UI, silahkan datang ke ruang B101 FMIPA UI Depok, Kamis, 12 September 2019, jam 15.30-17.00 WIB. Yasman akan mengenalkan visi, misi, dan rencana programnya. Yasman pun akan mau mendengarkan dan mencatat apapun masukan, saran, pendapat, dan kritik membangun terkait apa yang dipresentasikan saat itu. Membangun UI berarti membangun Indonesia. Begitu lah ucapan salah satu calon rektor UI tersaring dalam video motivasinya. Jayalah UI, Rumah Guru Bangsa.   

Komentar